Aku punya cerita, tolong dengarkan. Ini tentang kamu, yang telah menjajah pikiranku dengan bilah kenangan.
Aku dulu mati. Saat kau tusuk aku dengan belati. Hunusan yang kau asah dengan berbagai janji. Berkali-kali. Lagi dan lagi.
Aku berdarah. Aku merah. Aku menyimpan amarah. Tapi aku hanya dapat pasrah. Aku lelah.
Suatu hari nanti, aku akan hidup kembali. Pasti. Dengan kamu yang terhapus dari memori. Aku hanya perlu menghitung jari. Sembari menautkan jemari. Menunggu hingga malam terkubur mentari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar