Sabtu, 13 Agustus 2011

Bagian Yang Tersisih

Akulah bagian yang tersisih
Berjalan dibawah jembatan hidup dengan tertatih
Siapa yang peduli adalah misteri
Teman sejati hanyalah mimpi

Ini realita ini kehidupan
Aku tahu aku sadar kenyataan
Tapi terbuang bukanlah keinginan
Dan diterima adalah impian
Dalam mimpi itu kau menyapa
Namun hampa tanpa kata
Aku menatap penuh tanya
Meski sadar harapankulah yang membingkai nyata

Ada rasa yang kurindukan
Hangat yang ingin kurasakan
Namun realita mencengkeram kehidupan
Menyadarkan bahwa semua hanya kenangan

for someone-

Jumat, 12 Agustus 2011

Aku tahu yang terjadi
Aku dengar apa yang dikata hati
Tapi entah aku tak peduli
Kini kau bukanlah yang dulu disisi
Kau pergi, aku tak mengenalmu lagi
Namun apa yang dibisik nurani
Kenangan kan abadi tersimpan dalam memori

Senin, 01 Agustus 2011

Karena aku mencintaimu
Aku tak tau dimana diriku
Siapa yang harus kupercaya?
Yang mana yang dusta?
Mimpi membutai nyata
Aku terlalu mencintaimu
Entah siapa dirimu
Aku tak lagi dapat mengenalmu

K-
not the only time that changes, we're change in the same way

Jumat, 29 Juli 2011

Bintangku Pergi


Seperti malam sebelumnya
Malam ini pun kau tak datang
Sendiri ku menghadap alam
Menatap langit di kejauhan
Berharap kau datang dari balik awan

Malam semakin renta tanpa senyuman
Begitu kelam tanpa temaram
Pekat tanpa cahaya
Hampa tanpa keindahan

Rindu aku padamu
Yang tak lagi hadir dalam mimpiku
Menemani dalam tidurku
Mengarungi malam bersamamu

Kini malam telah mati dikubur mentari
Perlahan tanpa hadirmu di sisi
Sekali lagi kupandang langit
Dan sadar kau takkan hadir kembali

-NB:
Puisi ini pernah di muat majalah story tapi lupa edisi berapa (yg beli majalahnya temen gw, gw ja tau puisi gw dimuat dari dia) -.-v

Untitled Love Story

Ada yang tersirat di wajahmu
Yang sulit ku artikan dalam bahasa kalbu
Berusaha ku pahami makna isi hatimu
Namun tak jua dapat ku mengerti apa maksudmu

Purnama cerah bersinar di langit malam
Lembut cahayanya menyentuh matamu yang terpejam
Bibir tipismu sunggingkan senyuman kelam
Mencoba hiasi wajahmu yang muram

Ragu ku dekati dirimu
Yang tengah sibuk dengan duniamu
Merenungi semua yang terjadi
Yang terukir abadi dalam memori

Perlahan ku mendekat dalam sunyi
Hampiri dirimu yang sendiri
Menatap aku kearah matamu yang hampa
Dan tersadar dirimu tengah terluka

Dan di bawah tatapan Sang Bulan
Kudekap dirimu dalam kehangatan
Kujahitkan luka hatimu yang menganga
Kuusir  segala perih yang sedang kau rasa

Dan dalam keheningan malam syahdu
Kuikrarkan diriku hanya untukmu
Kan kujaga dirimu sepanjang hayatku
Kan kuusir tiap duka yang mungkin kan menghampirimu
Meski ku tahu bahwa cintaku
Tak kan pernah terbalas olehmu.

Malam Bulan Mei

Aku ingat di suatu malam
Kita berjalan berdua menyapa alam
Deru ombak menyapu jejak kita yg samar
Meninggalkan bulir pasir yg basah berserakan

Malam itu awal bulan mei
Langit cerah tak berawan
Bagai sengaja menampakkan keindahan
Kudengar kau berkata perlahan
Kau ingin jumpa dengan bulan
Maka ku temani kau menyusur kegelapan

Malam itu langit indah berbintang
Namun bulan masih ragu tuk keluar
Seakan malu melihat kita yg tengah bergandengan
Seolah mengerti kita hanya ingin berduaan
Dua insan yg sedang jatuh cinta
Mabuk di buai asmara

Awalnya ku kira kau kan kecewa
Bulanmu tak nampak cahyanya
Namun ternyata
Kau malah asik memandang kejora

Malam itu awal bulan mei
Angin nakal menari di pinggir pantai
Menerpa rambutku yg menjuntai
Yg tak pernah bosan tuk kau belai

Malam senyap dalam keheningan
Yg ku pecah dengan perkataan
Bahwa kau tak lagi butuhkan bulan
Kini yg kau perlukan
Hanyalah diriku dalam dekapan

Kematian Semesta

Ketika langit runtuh dan terjatuh
Manusia terlupa akan semua tawanya
Berlarian entah kemana
Sembari berbalut air mata
Semua berdoa kepada Tuhan
Memohon untuk ditambahkan masa depan
Namun semua itu tak ada guna
Semesta kan lebur sebagaimana seharusnya
Dan hari itu kan datang sebagaimana semestinya
Seperti yang telah ditentukan sebelumnya
Hari itu akan datang ...
Berteriak dalam kebisuan
Mencari di tengah kebutaan
Hilang dan tak terkenang
Mati dan terganti
Ku lihat kau di sana
Menatap tanpa kata
Diam tak bersuara
Namun matamu jelaskan semua
Seolah membisikkan "sampai jumpa"

Akhir Penantian

Di tepi jalan itu aku menanti
Menunggu sesuatu yang tak pasti
Derai langit basahi bumi
Tangisi tanah yang terpijaki

Semesta diam tanpa kata
Angin tak lagi membisik mesra
Semua menatap dalam tanya
Namun tak ada yang berani bersuara

Di tepi jalan itu aku menanti
Meski bayang tak lagi di sisi
Menunggumu yang tak kunjung kembali
Menunggumu yang tak terdengar kabar lagi

Hingga akhirnya kusadari
Matahari telah mengubur diri
Dan bulan bernyanyi tanpa melodi
Saat itu lah ku tahu dengan pasti
Dirimu tak kan pernah kembali

Bulan Biru

Malam ini bintang menatap sendu
Di bawah naungan cahaya bulan biru
Semua keindahan semu
Mati tergantikan yang baru

Malam ini begitu redup
Bulan di atas biru namun tak hidup
Air mata menyelundup
Mengalir di wajah-wajah yang tertelungkup

Hanya ada senyum palsu
Berusaha tegar namun tak mampu
Berusaha maju namun ragu
Mencoba menatap namun malu

Dan di bawah naungan bulan biru
Semesta menjadi saksi bisu
Malam menjadi penulis riwayatmu
Dan aku
Menjadi pendengar setia isakmu

-for someone-
Aku berlari di tengah mimpi
Berharap engkau menunggu di tepi sunyi
Waktu berdetik semakin kencang
Seakan berniat tuk menghadang
Dan kulihat dirimu semakin menghilang
Seraya berucap selamat tinggal
Kabut menyelimuti bayangmu yang kian pudar
Menghapus jejakmu yang samar
Sesaat ku berlutut dalam keheningan
Hilang arah di tengah kesendirian
Hingga akhirnya tersadar diriku
Takkan pernah mungkin kembali meraihmu
Karena ku tahu dirimu
Telah pergi dari sisiku
Meninggalkan hatiku sendiri tanpamu

Kamis, 28 Juli 2011

Kini semua berbeda
Tak lagi terasa sama
Bumi tak lagi menyapa
Bulan menunduk dalam duka

Sepi menjalar merambati detik
Angin diam tak lagi membisik
Meringkuk aku sendiri disini
Tanpa dirimu yang dulu membelai hati

Rabu, 06 Juli 2011

Di malam kala tiada cahaya
Di malam kala bulan pun berkhianat
Bintang-bintang tak berani bersuara
Semesta seakan sekarat

Kau duduk di sana
Menggenggam seikat bunga
Cantik namun penuh darah
Seikat mawar merah

Katakan kau cinta aku
Katakan kau sayang aku
Aku tak peduli pada dusta
Aku hanya ingin mendengarnya
Aku hanya ingin merasa dicinta
Meski harus dikutuk hina

Biarkan aku hidup dalam mimpiku
Jangan bangunkan aku
Jangan biarkan aku menemui kebenaran yang terjadi
Aku hanya ingin sembunyi
Aku ingin hidup dalam mimpi
Agar aku tak harus melihatmu pergi

Senin, 04 Juli 2011

Catatan Awal

Alasan kenapa gw bikin blog, gw g tau. Tiba2 aja gw mau bikin blog. Gw bukan org yang suka menuliskan pengalaman pribadinya di blog. Bisa dibilang gw bukan orang yang pandai dalam hal tulis-menulis. Tapi entah kenapa gw lagi pengen bikin aja. Mungkin nanti berguna. Mungkin nanti ada yang mau gw curahkan disini. Mungkin nanti ada yang mau gw ceritain kesemua orang tentang hidup gw. Masih sekadar mugkin. Kelanjutan blog ini bakal terisi atau tidak, liat ja mood gw.