Minggu, 01 April 2012

Sebuah Mimpi


Aku menatap dia yang menatapku, sembari bertanya pada keheningan di sekelilingku. Terdapat cahaya samar dari beberapa kembang api yang entah milik siapa. Tapi di sekitarnya, hanya hitamlah yang mampu berwarna. Aku melihat daun-daun bergerak seirama, namun aku tak dapat merasakan hembusan angin yang menerpa. Aku duduk di tempat yang entah dimana, berhadapan dengan dia yang dapat ku kenali walau hanya dari sepasang mata. Perlahan aku menuntun tanganku untuk menyentuh kedua sisi pipinya, dan sesaat terkejut merasakan sebuah kehangatan yang nyata.
"Aku tahu ini mimpi", kudengar diriku berkata. Ia tersenyum dan aku terjaga.

1 komentar: